A. Latar Belakang
Keberhasilan pendidikan itu
ditentukan oleh kemampuan guru dalam memahami tujuan pendidikan yang tercapai,
dan keterlibatan orang tua dalam kegiatan pembelajaran baik secara langsung dan
tidak langsung. Dalam upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di berbagai
aspek kehidupan manusia, maka cara yang ampuh untuk mencapai tujuan tersebut
ialah pendidikan. Melalui kegiatan pendidikan di lembaga pendidikan formal (di
lingkungan kampus), informal (di lingkungan keluarga) dan non formal
pendidikan, pengajaran, pelatihan, bimbingan, dan nilai-nilai kepada peserta
didik.
Banyak faktor-faktor penentu yang
dapat menagkibatkan keberhasilan mahasiswa dalam memperoleh prestasi belajar
yang tinggi, di antaranya adalah motifasi belajar mahasiswa dan cara belajar
mahasiswa. Karena dengan dorongan motivasi yang baik kepada peserta didik, maka
peserta didik akan terpacu semangatnya untuk lebih rajin lagi dalam belajar di
kampus maupun di rumah. Cara belajar yang teratur akan bermanfaat bagi peserta
didik dalam mencapai keberhasilan di dalam pendidikan. Jika kedua faktor
tersebut dapat terlaksana dengan baik, pasti akan mendapatkan hasil atau
prestasi yang baik bagi peserta didik.
Kegiatan belajar sangat diperlukan
adanya kesiapan awal mahasiswa untuk mengikuti proses pembelajaran, misalnya
penguasaan konsep awal yang dimiki mahasiswa sebelum memasuki konsep lebih
lanjut. Bila konsep awal merupakan dasar dari konsep lanjutan yang belum
dikuasai, maka akan menjadi hambatan dalam kegiatan belajar tahap berikutnya.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Kreativitas ?
2. Bagaimana Ciri-Ciri Kreativitas ?
3. Bagaimana Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kreativitas ?
4. Bagaimana Kreativitas Guru dalam Proses Belajar
Mengajar ?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana Pengertian Kreativitas
2. Untuk mengetahui Bagaimana Ciri-Ciri Kreativitas
3. Untuk mengetahui Bagaimana Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kreativitas
4. Untuk mengetahui Bagaimana Kreativitas Guru dalam
Proses Belajar Mengajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kreativitas
Pengertian
kreativitas sudah banyak dikemukakan oleh paraahli berdasarkan pandangan yang
berbeda-beda, seperti yang dikemukakan oleh Utami Munandar (dalam Wulandari
Sami, 2010) menjelaskan pengertian kreativitas dengan mengemukakan
beberapaperumusan yangmerupakan kesimpulan para ahli mengenai kreativitas. Pertama,
kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baruberdasarkan data,
informasi, atau unsur-unsur yang ada.Kedua,kreativitas (berpikir kreatif atau
berpikir divergen) adalah kemampuanberdasarkan data atau informasi yang
tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana
penekanaannyaadalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. Ketiga
secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang
mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinilitas dalam
berpikir, serta kemampuan untuk mengelaboras i(mengembangkan, memperkaya,
merinci) suatu gagasan.
Kreativitas
itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernahdiketahui orang sebelumnya,
melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi diri
sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia
padaumumnya, misalnya seorang guru menciptakan metode mengajar dengan diskusi
yang belum pernah ia pakai. Kreativitas berhubungandengan penemuan sesuatu, mengenai
hal yang menghasilkan sesuatuyang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada.Sesuatu
yangbaru itu mungkin berupa perbuatan atau tingkah laku, bangunan, dan lain-lain.Dalam
proses belajar mengajar guru yang kreatif akan dapat mengubah proses ini,
menjadi suatu yang menarik dan bermakna bagipeserta didik, karena disajikan
dengan penuh variasi dalam mengajar. Disamping itu ditegaskan lagi bahwa berpikir
kreatif memungkinkan manusia untuk lebih terbuka dan divergen, artinya tidak
selalu terikatdengan hal-hal yang sudah ada, sehingga memungkinkan sekali untuk
dapat menerima perubahan dan inovasi. Manusia haruslah selalu mengembangkan
diriuntuk berkreasi supaya mempunyai kemampuan yang lebih dalam
haltertentu.Seperti halnya seorang guru yang harus mempu mengembangkan dirinya
sendiri untuk dapat berbuat yang lebih baik dalam pembelajaran. ChabibToha
(dalam Wulandari Sami, 2010) berpendapat bahwa guru sendiridalam melakukan
proses kreatif dalam pembelajaran haruslah tetap berlandasan terhadap
unsur-unsur pokok dari belajar, yang meliputi:
a. Belajar
harus membawa perubahan, baik aktual maupun potensial(sikap dan tingkah laku), dalam
arti bahwa belajar itu sanggupmembawa perubahan-perubahan baru.
b. Pada
prinsipnya perubahan itu terjadi dan dilakukan dengan sadar
c. Hasil
perubahan itu pada pokoknya adalah didapatnya perubahan baru yang sifatnya sedikit
banyak permanent atau tetap.
Menurut
CeceWijaya dan Tabrani Rusyan (dalam Suharsimin Arikunto, 2006), kreativitas
biasanya diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru,baik
yang benar-benar baru sama sekali maupun yang merupakanmodifikasi atau
perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang sudah ada.Bila konsep ini dikaitkan
dengan kreativitas guru, guruyang bersangkutan mungkin menciptakan suatu
strategi mengajar yang benar-benar baru dan orisinil(asli ciptaan
sendiri), atau dapat sajamerupakan modifikasi dari berbagai strategi yang ada
sehinggamenghasilkan bentuk baru.Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan
sejumlah pengetahuan kepada anak didik di sekolah.
Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwapengertian kreativitas guru adalah
kemampuan seseorang untukmelahirkan sesuatu yang baru maupun mengembangkan
hal-hal yangsudah ada untuk memberikan sejumlah pengetahuan kepada anak didikdi
sekolah.Dan kreativitas guru harus didukung oleh jiwa yang zuhud,ikhlas tidak
riya, pemaaf, mengerti karakter siswa, dan menguasaimateri.
B. Ciri-Ciri
Kreativitas
Untuk
disebut sebagai seorang yang kreatif, maka perlu diketahui tentang ciri-ciri
atau karakteristik orang yang kreatif. Berikut ini dikemukakan beberapa
pendapat orang ahli tentang ciri-ciri orangyang kreatif. Adapun ciri-ciri
kemampuan berpikir kreatif adalahsebagai berikut:
1) Keterampilan
berpikir lancar yaitu
a. Mencetuskan
banyak gagasan,jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan.
b. Memberikan
banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal.
c. Selalu
memikirkan lebih dari satu jawaban.
2) Keterampilan
berpikir luwes (Fleksibel) yaitu:
a. Menghasilkan
gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi.
b. Dapat
melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.
c. Mencari
banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda,mampu mengubah cara pendekatan
atau cara pemikiran.
3) Keterampilan
berpikir rasional yaitu:
a. Mampu
melahirkan ungkapan yang baru dan unik.
b. Memikirkan
cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri.
c. Mampu
membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau
unsur-unsur.
4) Keterampilan
memperinci atau mengelaborasi yaitu:
a. Mampu
memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk.
b. Menambahkanatau
memperincidetil-detil dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga lebih
menarik.
5) Keterampilan
menilai (mengevaluasi) yaitu:
a. Menentukan
patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu
rencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana.
b. Mampu
mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka.
c. Tidak
hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga melaksanakannya.
Ciri-ciri
guru kreatif yang lain dapat dilihat pada kegiatan pembelajaran, yang meliputi
hal-hal sebagai berikut:
1. Fleksibel
Guru
yang tidak kaku, luwes, dan dapat memahami kondisi anak didik, memahami cara
belajar mereka, serta mampu mendekati anak didik melalui berbagai cara sesuai
kecerdasan dan potensi masing-masing anak
2. Optimistis
Keyakinan
yang tinggi akan kemampuan pribadi dan yakin akanperubahan anak didik ke arah
yang lebih baik melalui prosesinteraksi guru-murid yang menyenangkan akan
menumbuhkan karakter yang sama terhadap anak tersebut.
3. Respek
Rasa
hormat yang senantiasa ditumbuhkandi depan anak didikakan dapat memacu mereka
untuk lebih cepat tidak sekedar memahami pelajaran, namun juga pemahaman yang
menyeluruhtentang berbagai hal yang dipelajarinya.
4. Cekatan
Anak-anak
berkarakter dinamis, aktif, eksploratif, dan penuh inisiatif.Kondisi ini perlu
di imbangi oleh guru sehingga mampubertindak sesuai kondisi yang ada.
5. Humoris
Anak-anak
suka sekali dengan proses belajar yang menyenangkan, termasuk dibumbui dengan
humor. Secara tidak langsung, haltersebut dapat membantu mengaktifkan kinerja
otak kanan mereka.
6. Inspiratif
Meskipun
ada panduan kurikulum yang mengharuskan peserta didik mengikutnya, guru harus dapat
menemukan banyak ide dari hal-hal baru dan lebih memahami informasi-informasi
pengetahuan yang disampaikan gurunya.
7.
Lembut
Dimanapun,
guru yang bersikap kasar, kaku, atau emosional,biasanya mengakibatkan dampak
buruk bagi peserta didiknya, dansering tidak berhasil dalam proses mengajar kepada
anak didik. Pengaruh kesabaran, kelembutan, dan rasa kasing sayang akanlebih
efektif dalam proses belajar mengajar dan lebih memudahkanmunculnya solusi atas
berbagai masalah yang muncul.
8.
Disiplin
Disiplin
disini tidak hanya soal ketepatan waktu, tapi mencakup bebagai hal lain. Sehingga,
guru mampu menjadi teladan kedisplinan tanpa harus sering mengatakan tentang
pentingnya disiplin.Contoh, disiplin dalam waktu, menyimpan barang, belajardan
sebagainya. Dengan demikian, akan timbul pemahaman yangkuat pada anak didik
tentang pentingnya hidup disiplin.
9. Responsif
Ciri
guru yang profesional antara lain cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi, baik pada anak didik, budaya,sosial, ilmu pengetahuan maupun
teknologi, dll.
10. Empatik
Setiap
anak mempunyai karakter yang berbeda-beda, cara belajar dan proses penerimaan,
serta pemahaman terhadap pelajaran punberbeda-beda. Oleh karena itu, seorang
guru dituntut mempunyaikesabaran lebih dalam memahami keberagaman tersebut
sehingga bisa lebih memahami kebutuhan-kebutuhan belajar mereka.
11. Nge-friend
Jangan
membuat jarak yang lebar dengan anak didik hanya karena posisi Anda sebagai
guru. Jika kita dapat menjadi teman mereka akan menghasilkan emosi yang lebih
kuat daripada sekedar hubungan guru-murid. Sehingga, anak-anak akan lebih mudah
beradaptasi dalam menerima pelajaran dan bersosialisasi dengan lingkungannya.
Sedangkan
menurut pendapat sarjana yang lain menyatakan bahwa individu dengan potensi
kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Hasrat
keingintahuan yang cukup besar
b. Besikap
terbuka terhadap pengalaman baru
c. Panjang
akal
d. Keinginan
untuk menemukan dan meneliti
e. Cenderung
lebih menyukai tugas yang berat dan sulit
f. Cenderung
mencari jawaban yang luas dan memuaskan
g. Memiliki
dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas
h. Berpikir
fleksibel
i. Menanggapi
pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak
j. Kemampuan
membuat analisis dan sitesis
k. Memiliki
semangat bertanya serta meneliti
l. Memiliki
daya abstraksiyang cukup baik
m. Memililki
latar belakang membaca yang cukup luas
Teknik
pemecahan masalah sendiri secara kreatif melalui 5 (lima) tahap yaitu :Pertama, menemukan fakta (fact
finding) dalam tahapan ini diajukan pertanyaan-pertanyaan faktual, yang
menanyakan tentang apayang terjadi dan yang ada sekarang atau di masa lalu.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dikelompokkan kedalam dua fase, yaitu fasedivergend
imana pertanyaan-pertanyaan ditulis berdasarkan apa yangmuncul dari pikiran
kita dengan tidak mempersoalkan apakah pertanyaan tersebut bisa memperoleh data
yang relevan atau tidak.Fase konvergen, dimana pertanyaan-pertanyaan factual
diseleksi mana yang penting dan relevan dan selanjutnya dicari jawaban yang
palingtepat.
Kedua, menemukan masalah (problem
finding) dalam tahap ini diajukan banyak kemungkinan pertanyaan kreatif.Pertanyaan-pertanyaan
tersebut diangkat dalam penemuan fakta.
Ketiga, menemukan gagasan (idea
finding) dalam tahap ini diinginkan untuk diperoleh alternatif jawaban
sebanyak mungkin untuk pemecahan masalah yang telah ditentukan dalam tahap sebelumnya
yaitu mengumpulkan alternatif jawaban sebanyak banyaknya dan menyeleksi jawaban
atau gagasan yang paling relevandan tepat untuk memecahkan masalah.
Keempat, menemukan jawaban (solution
finding) dalamtahap ini disusun kriteria, tolok ukur, atau persyaratan
untukmenentukan jawaban.Melalui pemikiran divergen, tolok ukur disusun berdasarkan
antisipasi terhadap semua kemungkinan yang bakal terjadi baik yang bersifat
positif maupun negatif sekiranya salah satu gagasandipakai dalam pemecahan
masalah. Sedangkan berpikir konvergen,alternatif jawaban yang ditemukan
berdasarkan tolak ukur yang telah disusun diseleksi mana yang lebih tepat dan
relevan atau berisikopaling rendah apabila diangkat sebagai jawaban yang akan
dipakaiuntuk memecahkan masalah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang
yangkreatif mempunyai suatu motivasi yang tinggi dalam mengenal masalah-masalah
yang bernilai.Mereka dapat memusatkan perhatiannya pada suatu masalah secara
alamiah dan mengkaitkannya baik secara sadar atau tidak, untuk memecahkannya.Ia
menerima ideyang baru, yang muncul dari dirinya sendiri atau yang dikemukakan oleh
orang lain. Kemudian iamengkombinasikan pikirannya yangmatang dengan intuisinya
secara selektif, sebagai dasar pemecahanyang baik. Ia secara energik menterjemahkan
idenya melalui tindakandan mengakibatkan hasil pemecahan masalah yang sangat
berguna. Ciri-ciri perilaku yang ditemukan pada orang-orang yangmemberikan
sumbangan kreatif yang menonjol terhadap masyarakatdikemukakan oleh Munandar
sebagai berikut:
a. Berani
dalam pendirian/keyakinan
b. Ingin
tahu
c. Mandiri
dalam berpikir dan mempertimbangkan
d. Menyibukkan
diri terus menerus dengan kerjanya
e. Intuitif
f. Ulet
g. Tidak
bersedia menerima pendapat dan otoritas begitu saja.
Berbagai
macam karakteristik diatas jarang sekali tampak pada seseorang secara
keseluruhan, akan tetapi orang-orang yangkreatif akan lebih banyak memiliki
ciri-ciri tersebut. Dari berbagaikarakteristik orang yang kreatif dapat
disimpulkan bahwa guru yang kreatif cirinya adalah : punya rasa ingin tahu yang
dimanfaatkan semaksimal mungkin, mau bekerja keras, berani, kemampuan intelektualnya
dimanfaatkan semaksimal mungkin, mandiri, dinamis, penuh inovasi/gagasan dan
daya cipta, bersedia menerima informasi,menghubungkan ide dan pengalaman yang
diperoleh dari berbagaisumber yang berbeda, cenderung menampilkan berbagai alternative
terhadap subyek tertentu
C. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kreativitas
Berdasarkan
uraian diatas dapat dikatakan bahwa kreativitas dapat ditumbuh-kembangkan melalui
suatu proses yang terdiri daribeberapa faktor yang dapat mempengaruhinya.
Kreativitas secaraumum dipengaruhi kemunculannya oleh adanya berbagai kemampuan
yang dimiliki, sikap dan minat yang positif dan tinggi terhadap bidangpekerjaan
yang ditekuni, serta kecakapan melaksanakan tugas-tugas.Tumbuhnya kreativitas
di kalangan guru dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:
a. Iklim
kerja yang memungkinkan para guru meningkatkan pengetahuan dan kecakapan dalam
melaksanakan tugas
b. Kerjasama
yang cukup baik antara berbagai personel pendidikan dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi
c. Pemberian
penghargaan dan dorongan semangat terhadap setiap upaya yang bersifat positif
bagi para guru untuk meningkatkanprestasi belajar siswa.
d. Perbedaan
status yang tidak terlalu tajam di antara personelsekolah sehingga memungkinkanterjalinnya
hubungan manusiawi yang lebih harmonis.
e. Pemberian
kepercayaan kepada para guru untuk meningkatkan diridan mempertunjukkan karya
dan gagasan kreatifnya.
f. Menimpakan
kewenangan yang cukup besar kepada para guru dalam melaksanakan tugas dan
memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas
g. Pemberian
kesempatan kepada para guru untuk ambil bagian dalammerumuskan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang merupakan bagiandalam merumuskan
kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengankegiatan pendidikan di sekolah yang
bersangkutan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar. Kreativitas
dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu (motivasi
intrinsik) dan dorongan dari lingkungan(motivasi ekstrinsik).
h. Motivasi
untuk Kreativitas Pada setiap orang ada kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan
potensinya, untuk mewujudkan dirinya; dorongan untuk berkembang dan menjadi
matang, dorongan untukmengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas seseorang.
Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketikaindividu
membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi
dirinya sepenuhnya (Rogers, 1982 dalam Munandar, 1999 dalam Wulandari Sami,
2010). Motivasi intrinsik ini yang hendakanya dibangun dalam diri individu
sejak dini. Hal ini dapatdilakukan dengan memperkenalkan individu dengan
kegiatankegiatankreatif, dengan tujuan untuk memunculkan rasa ingintahu, dan
untuk melakukan hal-hal baru
i. Kondisi
Eksternal yang mendorong Perilaku Kreatif. Kondisi eksternal (dari lingkungan)
secara konstruktif ikut mendorong munculnya kreativitas. Kreativitas memang
tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh. Individu memerlukan
kondisi yang memupuk dan memungkinkan individutersebut mengembangkan sendiri
potensinya. Maka pentingmengupayakan lingkungan (kondisi eksternal) yang dapat memupuk
dorongan dalam diri individu untuk mengembangkankreativitasnya. Menurut pengalaman
Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis memungkinkan
timbulnya kreativitas yang konstruktif
D. Kreativitas
Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Mengajar
adalah suatu perbuatan yang kompleks, disebut kompleks karena dituntut dari
guru kemampuan personil, profesional,dan sosial kultural secara terpadu dalam
proses belajar mengajar.Dikatakan kompleks karena dituntut dari guru tersebut
integrasipenguasaan materi dan metode, teori dan praktek dalam interaksisiswa.
Dikatakan kompleks karena sekaligus mengandung unsure seni,ilmu, teknologi,
pilihan nilai dan keterampilan dalam proses belajarmengajar.Dalam proses
belajar mengajar sesuai dengan perkembangannya guru tidak hanya berperan untuk
memberikaninformasi terhadap siswa, tetapi lebih jauh guru dapat berperan
sebagaiperencana, pengatur dan pendorong siswa agar dapat belajar secara efektif
dan peran berikutnya adalah mengevaluasi dari keseluruhanproses belajar
mengajar. Jadi dalam situasi dan kondisi bagaimanapun guru dalam mewujudkan
proses belajar mengajar tidak terlepas dari aspek perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi karena guru yang baikharus mampu berperan sebagai planner,
organisator, motivator dan evaluator.
Dari
uraian diatas jelas bahwa dalam proses
belajar mengajar diperlukan guru-guru yang profesional dan paling tidak
memiliki tigakemampuan yaitu kemampuan membantu siswa belajar efektifsehingga
mampu mencapai hasil yang optimal, kemampuan menjadi penghubung kebudayaan
masyarakat yang aktif dan kreatif sertafungsional dan pada akhirnya harus
memiliki kemampuan menjadipendorong pengembangan organisasi sekolah dan
profesi. Dengan kemampuan ini diharapkan guru lebih kreatif dalam proses
belajar mengajarnya. Ada beberapa syarat untuk menjadi guru yang
kreatifsebagaimana yang dikemukakan oleh Munandar yaitu :
1. Profesional,
yaitu sudah berpengalaman mengajar, menguasai berbagai teknik dan model belajar
mengajar, bijaksana dan kreatif mencari berbagai cara, mempunyai kemampuan
mengelola kegiatan belajar secara individual dan kelompok, disamping secara klasikal,
mengutamakan standar prestasi yang tinggi dalam setiap kesempatan, menguasai
berbagai teknik dan model penelitian
2. Memiliki
kepribadian, antara lain : bersikap terbuka terhadap hal-hal baru, peka terhadap
perkembangan anak, mempunyai pertimbangan luas dan dalam, penuh perhatian,
mempunyai sifattoleransi, mempunyai kreativitas yang tinggi, bersikap ingin
tahu.
3. Menjalin
hubungan sosial, antaralain : suka dan pandai bergaul dengan anak berbakat
dengan segala keresahannya dan memahamianak tersebut, dapat menyesuaikan diri,
mudah bergaul dan mampumemahami dengan cepat tingkah laku orang lain. Apabila
syarat diatas terpenuhi maka sangatlah mungkin iaakan menjadi guru yang
kreatif, sehingga mampu mendorong siswa belajar secara aktif dalam proses belajar
mengajar. Tahapan dalam kegiatan belajar mengajar pada dasarnya mencakup
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada kreativitas guru dalam proses
belajar mengajar mencakup cara guru dalam merencanakan PBM, cara guru dalam
pelaksanaan PBM dan cara guru dalam mengadakan evaluasi.
Cara
guru dalam merencanakan proses belajar mengajar. Seorang guru didalam
merencanakan proses belajarmengajar diharapkan mampu berkreasi dalam hal:
a. Merumuskan
tujuan pembelajaran atau tujuan instruksionaldengan baik dalam perencanaan
proses belajar mengajar,perumusan tujuan pembelajaran merupakan unsur
terpenting, sehingga perlu dituntut kreativitas guru dalam
menentukantujuan-tujuan yang dipandang memiliki tingkatan yang lebihtinggi.
Dibidang kognitif siswa diharapkan mampu memahami secara analisa, sintesa, dan
mampu mengadakan evaluasi tidakhanya sekedar ingatan atau pemahaman saja.
Disamping itudiharapkan dapat mengembangkan berpikir kritis yang akhirnya
digunakan untuk mengembangkan kreativitas.
b. Memilih
buku pendamping bagi siswa selain buku paket yang ada yang benar-benar berkualitas
dalam menunjang materi pelajaran sesuai kurikulum yang berlaku. Untuk
menentukan buku-buku pendamping di luar buku paket yang diperuntukkan siswa
menuntut kreativitas tersendiri yang tidak sekedarberorientasi kepada banyaknya
buku yang harus dimiliki siswa, melainkan buku yang digunakan benar-benar
mempunyai bobot materi yang menunjang pencapaian kurikulum bahkan mampu mengembangkan
wawasan bagi siswa di masa datang
c. Memilih
metode mengajar yang baik yang selalu menyesuaikan dengan materi pelajaran
maupun kondisi siswa yang ada. Metode yang digunakan guru dalam mengajar akanberpengaruh
terhadap lancarnya proses belajar mengajar, dan menentukan tercapainya tujuan
dengan baik. Untuk itu diusahakan dalam memilih metode yang menuntut
kreativitas pengembangan nalar siswa dan membangkitkan semangat siswa dalam
belajar. Suatu misal penggunaan metode diskusi akan lebih efektif dibanding
dengan menggunakan metodeceramah, karena siswa akan dituntut lebih aktif dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar nantinya.
d. Menciptakan
media atau alat peraga yang sesuai dan menarik minat siswa. Penggunaan alat
peraga atau media pendidikan akan memperlancar tercapainya tujuan pembelajaran.
Guru diusahakan untuk selalu kreatif dalam menciptakan media pembelajaran
sehingga akan lebih menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar. Penggunaan media/alat peraga yang menarik akan membangkitkan motivasi
belajar siswa. Diusahakan seorang guru mampu menciptakan alat peraga sendiri
yang lebih menarik dibandingkan dengan alat peraga yang dibeli dari toko
walaupun bentuknya lebih sederhana.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kreativitas
itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernahdiketahui orang sebelumnya,
melainkan bahwa produk kreativitas itumerupakan sesuatu yang baru bagi diri
sendiri dan tidak harusmerupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia
padaumumnya, misalnya seorang guru menciptakan metode mengajar dengan diskusi
yang belum pernah ia pakai. Kreativitas berhubungandengan penemuan sesuatu,
mengenai hal yang menghasilkan sesuatuyang baru dengan menggunakan sesuatu yang
telah ada
B.
Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami
menyadari bahwa masih banyak mengalami kekurangan dan kekeliruan baik dalam
penyusunan maupun dalam penyajian materi yang kami sampiakan. Sehubungan dari
itu semua kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini dan
kami ucapkan terima kasih
No comments:
Post a Comment