Sunday 26 June 2016

Makalah Metode Kreatifitas dan Persepsi Guru




A.  Latar Belakang
Keberhasilan pendidikan itu ditentukan oleh kemampuan guru dalam memahami tujuan pendidikan yang tercapai, dan keterlibatan orang tua dalam kegiatan pembelajaran baik secara langsung dan tidak langsung. Dalam upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di berbagai aspek kehidupan manusia, maka cara yang ampuh untuk mencapai tujuan tersebut ialah pendidikan. Melalui kegiatan pendidikan di lembaga pendidikan formal (di lingkungan kampus), informal (di lingkungan keluarga) dan non formal pendidikan, pengajaran, pelatihan, bimbingan, dan nilai-nilai kepada peserta didik.
Banyak faktor-faktor penentu yang dapat menagkibatkan keberhasilan mahasiswa dalam memperoleh prestasi belajar yang tinggi, di antaranya adalah motifasi belajar mahasiswa dan cara belajar mahasiswa. Karena dengan dorongan motivasi yang baik kepada peserta didik, maka peserta didik akan terpacu semangatnya untuk lebih rajin lagi dalam belajar di kampus maupun di rumah. Cara belajar yang teratur akan bermanfaat bagi peserta didik dalam mencapai keberhasilan di dalam pendidikan. Jika kedua faktor tersebut dapat terlaksana dengan baik, pasti akan mendapatkan hasil atau prestasi yang baik bagi peserta didik.
Kegiatan belajar sangat diperlukan adanya kesiapan awal mahasiswa untuk mengikuti proses pembelajaran, misalnya penguasaan konsep awal yang dimiki mahasiswa sebelum memasuki konsep lebih lanjut. Bila konsep awal merupakan dasar dari konsep lanjutan yang belum dikuasai, maka akan menjadi hambatan dalam kegiatan belajar tahap berikutnya.




B.   Rumusan Masalah
1.    Bagaimana Pengertian Kreativitas ?
2.    Bagaimana Ciri-Ciri Kreativitas ?
3.    Bagaimana Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas ?
4.    Bagaimana Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar ?

C.   Tujuan
1.    Untuk mengetahui Bagaimana Pengertian Kreativitas
2.    Untuk mengetahui Bagaimana Ciri-Ciri Kreativitas
3.    Untuk mengetahui Bagaimana Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas
4.    Untuk mengetahui Bagaimana Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar



BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Kreativitas
Pengertian kreativitas sudah banyak dikemukakan oleh paraahli berdasarkan pandangan yang berbeda-beda, seperti yang dikemukakan oleh Utami Munandar (dalam Wulandari Sami, 2010) menjelaskan pengertian kreativitas dengan mengemukakan beberapaperumusan yangmerupakan kesimpulan para ahli mengenai kreativitas. Pertama, kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baruberdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada.Kedua,kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuanberdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanaannyaadalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. Ketiga secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinilitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaboras i(mengembangkan, memperkaya, merinci) suatu gagasan.
Kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernahdiketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia padaumumnya, misalnya seorang guru menciptakan metode mengajar dengan diskusi yang belum pernah ia pakai. Kreativitas berhubungandengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatuyang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada.Sesuatu yangbaru itu mungkin berupa perbuatan atau tingkah laku, bangunan, dan lain-lain.Dalam proses belajar mengajar guru yang kreatif akan dapat mengubah proses ini, menjadi suatu yang menarik dan bermakna bagipeserta didik, karena disajikan dengan penuh variasi dalam mengajar. Disamping itu ditegaskan lagi bahwa berpikir kreatif memungkinkan manusia untuk lebih terbuka dan divergen, artinya tidak selalu terikatdengan hal-hal yang sudah ada, sehingga memungkinkan sekali untuk dapat menerima perubahan dan inovasi. Manusia haruslah selalu mengembangkan diriuntuk berkreasi supaya mempunyai kemampuan yang lebih dalam haltertentu.Seperti halnya seorang guru yang harus mempu mengembangkan dirinya sendiri untuk dapat berbuat yang lebih baik dalam pembelajaran. ChabibToha (dalam Wulandari Sami, 2010) berpendapat bahwa guru sendiridalam melakukan proses kreatif dalam pembelajaran haruslah tetap berlandasan terhadap unsur-unsur pokok dari belajar, yang meliputi:
a.    Belajar harus membawa perubahan, baik aktual maupun potensial(sikap dan tingkah laku), dalam arti bahwa belajar itu sanggupmembawa perubahan-perubahan baru.
b.    Pada prinsipnya perubahan itu terjadi dan dilakukan dengan sadar
c.    Hasil perubahan itu pada pokoknya adalah didapatnya perubahan baru yang sifatnya sedikit banyak permanent atau tetap.
Menurut CeceWijaya dan Tabrani Rusyan (dalam Suharsimin Arikunto, 2006), kreativitas biasanya diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru,baik yang benar-benar baru sama sekali maupun yang merupakanmodifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang sudah ada.Bila konsep ini dikaitkan dengan kreativitas guru, guruyang bersangkutan mungkin menciptakan suatu strategi mengajar yang benar-benar baru dan orisinil(asli ciptaan sendiri), atau dapat sajamerupakan modifikasi dari berbagai strategi yang ada sehinggamenghasilkan bentuk baru.Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah pengetahuan kepada anak didik di sekolah.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwapengertian kreativitas guru adalah kemampuan seseorang untukmelahirkan sesuatu yang baru maupun mengembangkan hal-hal yangsudah ada untuk memberikan sejumlah pengetahuan kepada anak didikdi sekolah.Dan kreativitas guru harus didukung oleh jiwa yang zuhud,ikhlas tidak riya, pemaaf, mengerti karakter siswa, dan menguasaimateri.
B.    Ciri-Ciri Kreativitas
Untuk disebut sebagai seorang yang kreatif, maka perlu diketahui tentang ciri-ciri atau karakteristik orang yang kreatif. Berikut ini dikemukakan beberapa pendapat orang ahli tentang ciri-ciri orangyang kreatif. Adapun ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif adalahsebagai berikut:
1)    Keterampilan berpikir lancar yaitu
a.    Mencetuskan banyak gagasan,jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan.
b.    Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal.
c.    Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.
2)    Keterampilan berpikir luwes (Fleksibel) yaitu:
a.    Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi.
b.    Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.
c.    Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda,mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.
3)    Keterampilan berpikir rasional yaitu:
a.    Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik.
b.    Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri.
c.    Mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.
4)    Keterampilan memperinci atau mengelaborasi yaitu:
a.    Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk.
b.    Menambahkanatau memperincidetil-detil dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga lebih menarik.
5)    Keterampilan menilai (mengevaluasi) yaitu:
a.    Menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana.
b.    Mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka.
c.    Tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga melaksanakannya.
Ciri-ciri guru kreatif yang lain dapat dilihat pada kegiatan pembelajaran, yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.    Fleksibel
Guru yang tidak kaku, luwes, dan dapat memahami kondisi anak didik, memahami cara belajar mereka, serta mampu mendekati anak didik melalui berbagai cara sesuai kecerdasan dan potensi masing-masing anak
2.    Optimistis
Keyakinan yang tinggi akan kemampuan pribadi dan yakin akanperubahan anak didik ke arah yang lebih baik melalui prosesinteraksi guru-murid yang menyenangkan akan menumbuhkan karakter yang sama terhadap anak tersebut.
3.    Respek
Rasa hormat yang senantiasa ditumbuhkandi depan anak didikakan dapat memacu mereka untuk lebih cepat tidak sekedar memahami pelajaran, namun juga pemahaman yang menyeluruhtentang berbagai hal yang dipelajarinya.


4.    Cekatan
Anak-anak berkarakter dinamis, aktif, eksploratif, dan penuh inisiatif.Kondisi ini perlu di imbangi oleh guru sehingga mampubertindak sesuai kondisi yang ada.
5.    Humoris
Anak-anak suka sekali dengan proses belajar yang menyenangkan, termasuk dibumbui dengan humor. Secara tidak langsung, haltersebut dapat membantu mengaktifkan kinerja otak kanan mereka.
6.    Inspiratif
Meskipun ada panduan kurikulum yang mengharuskan peserta didik mengikutnya, guru harus dapat menemukan banyak ide dari hal-hal baru dan lebih memahami informasi-informasi pengetahuan yang disampaikan gurunya.
7.          Lembut
Dimanapun, guru yang bersikap kasar, kaku, atau emosional,biasanya mengakibatkan dampak buruk bagi peserta didiknya, dansering tidak berhasil dalam proses mengajar kepada anak didik. Pengaruh kesabaran, kelembutan, dan rasa kasing sayang akanlebih efektif dalam proses belajar mengajar dan lebih memudahkanmunculnya solusi atas berbagai masalah yang muncul.
8.          Disiplin
Disiplin disini tidak hanya soal ketepatan waktu, tapi mencakup bebagai hal lain. Sehingga, guru mampu menjadi teladan kedisplinan tanpa harus sering mengatakan tentang pentingnya disiplin.Contoh, disiplin dalam waktu, menyimpan barang, belajardan sebagainya. Dengan demikian, akan timbul pemahaman yangkuat pada anak didik tentang pentingnya hidup disiplin.

9.   Responsif
Ciri guru yang profesional antara lain cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik pada anak didik, budaya,sosial, ilmu pengetahuan maupun teknologi, dll.
10. Empatik
Setiap anak mempunyai karakter yang berbeda-beda, cara belajar dan proses penerimaan, serta pemahaman terhadap pelajaran punberbeda-beda. Oleh karena itu, seorang guru dituntut mempunyaikesabaran lebih dalam memahami keberagaman tersebut sehingga bisa lebih memahami kebutuhan-kebutuhan belajar mereka.
11. Nge-friend
Jangan membuat jarak yang lebar dengan anak didik hanya karena posisi Anda sebagai guru. Jika kita dapat menjadi teman mereka akan menghasilkan emosi yang lebih kuat daripada sekedar hubungan guru-murid. Sehingga, anak-anak akan lebih mudah beradaptasi dalam menerima pelajaran dan bersosialisasi dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut pendapat sarjana yang lain menyatakan bahwa individu dengan potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut:
a.    Hasrat keingintahuan yang cukup besar
b.    Besikap terbuka terhadap pengalaman baru
c.    Panjang akal
d.    Keinginan untuk menemukan dan meneliti
e.    Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit
f.     Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan
g.    Memiliki dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas
h.    Berpikir fleksibel
i.      Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak
j.      Kemampuan membuat analisis dan sitesis
k.    Memiliki semangat bertanya serta meneliti
l.      Memiliki daya abstraksiyang cukup baik
m.   Memililki latar belakang membaca yang cukup luas
Teknik pemecahan masalah sendiri secara kreatif melalui 5 (lima) tahap yaitu :Pertama, menemukan fakta (fact finding) dalam tahapan ini diajukan pertanyaan-pertanyaan faktual, yang menanyakan tentang apayang terjadi dan yang ada sekarang atau di masa lalu. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dikelompokkan kedalam dua fase, yaitu fasedivergend imana pertanyaan-pertanyaan ditulis berdasarkan apa yangmuncul dari pikiran kita dengan tidak mempersoalkan apakah pertanyaan tersebut bisa memperoleh data yang relevan atau tidak.Fase konvergen, dimana pertanyaan-pertanyaan factual diseleksi mana yang penting dan relevan dan selanjutnya dicari jawaban yang palingtepat.
Kedua, menemukan masalah (problem finding) dalam tahap ini diajukan banyak kemungkinan pertanyaan kreatif.Pertanyaan-pertanyaan tersebut diangkat dalam penemuan fakta.
Ketiga, menemukan gagasan (idea finding) dalam tahap ini diinginkan untuk diperoleh alternatif jawaban sebanyak mungkin untuk pemecahan masalah yang telah ditentukan dalam tahap sebelumnya yaitu mengumpulkan alternatif jawaban sebanyak banyaknya dan menyeleksi jawaban atau gagasan yang paling relevandan tepat untuk memecahkan masalah.
Keempat, menemukan jawaban (solution finding) dalamtahap ini disusun kriteria, tolok ukur, atau persyaratan untukmenentukan jawaban.Melalui pemikiran divergen, tolok ukur disusun berdasarkan antisipasi terhadap semua kemungkinan yang bakal terjadi baik yang bersifat positif maupun negatif sekiranya salah satu gagasandipakai dalam pemecahan masalah. Sedangkan berpikir konvergen,alternatif jawaban yang ditemukan berdasarkan tolak ukur yang telah disusun diseleksi mana yang lebih tepat dan relevan atau berisikopaling rendah apabila diangkat sebagai jawaban yang akan dipakaiuntuk memecahkan masalah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang yangkreatif mempunyai suatu motivasi yang tinggi dalam mengenal masalah-masalah yang bernilai.Mereka dapat memusatkan perhatiannya pada suatu masalah secara alamiah dan mengkaitkannya baik secara sadar atau tidak, untuk memecahkannya.Ia menerima ideyang baru, yang muncul dari dirinya sendiri atau yang dikemukakan oleh orang lain. Kemudian iamengkombinasikan pikirannya yangmatang dengan intuisinya secara selektif, sebagai dasar pemecahanyang baik. Ia secara energik menterjemahkan idenya melalui tindakandan mengakibatkan hasil pemecahan masalah yang sangat berguna. Ciri-ciri perilaku yang ditemukan pada orang-orang yangmemberikan sumbangan kreatif yang menonjol terhadap masyarakatdikemukakan oleh Munandar sebagai berikut:
a.    Berani dalam pendirian/keyakinan
b.    Ingin tahu
c.    Mandiri dalam berpikir dan mempertimbangkan
d.    Menyibukkan diri terus menerus dengan kerjanya
e.    Intuitif
f.     Ulet
g.    Tidak bersedia menerima pendapat dan otoritas begitu saja.
Berbagai macam karakteristik diatas jarang sekali tampak pada seseorang secara keseluruhan, akan tetapi orang-orang yangkreatif akan lebih banyak memiliki ciri-ciri tersebut. Dari berbagaikarakteristik orang yang kreatif dapat disimpulkan bahwa guru yang kreatif cirinya adalah : punya rasa ingin tahu yang dimanfaatkan semaksimal mungkin, mau bekerja keras, berani, kemampuan intelektualnya dimanfaatkan semaksimal mungkin, mandiri, dinamis, penuh inovasi/gagasan dan daya cipta, bersedia menerima informasi,menghubungkan ide dan pengalaman yang diperoleh dari berbagaisumber yang berbeda, cenderung menampilkan berbagai alternative terhadap subyek tertentu
C.   Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa kreativitas dapat ditumbuh-kembangkan melalui suatu proses yang terdiri daribeberapa faktor yang dapat mempengaruhinya. Kreativitas secaraumum dipengaruhi kemunculannya oleh adanya berbagai kemampuan yang dimiliki, sikap dan minat yang positif dan tinggi terhadap bidangpekerjaan yang ditekuni, serta kecakapan melaksanakan tugas-tugas.Tumbuhnya kreativitas di kalangan guru dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:
a.    Iklim kerja yang memungkinkan para guru meningkatkan pengetahuan dan kecakapan dalam melaksanakan tugas
b.    Kerjasama yang cukup baik antara berbagai personel pendidikan dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
c.    Pemberian penghargaan dan dorongan semangat terhadap setiap upaya yang bersifat positif bagi para guru untuk meningkatkanprestasi belajar siswa.
d.    Perbedaan status yang tidak terlalu tajam di antara personelsekolah sehingga memungkinkanterjalinnya hubungan manusiawi yang lebih harmonis.
e.    Pemberian kepercayaan kepada para guru untuk meningkatkan diridan mempertunjukkan karya dan gagasan kreatifnya.
f.     Menimpakan kewenangan yang cukup besar kepada para guru dalam melaksanakan tugas dan memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas
g.    Pemberian kesempatan kepada para guru untuk ambil bagian dalammerumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang merupakan bagiandalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengankegiatan pendidikan di sekolah yang bersangkutan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar. Kreativitas dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) dan dorongan dari lingkungan(motivasi ekstrinsik).
h.    Motivasi untuk Kreativitas Pada setiap orang ada kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan potensinya, untuk mewujudkan dirinya; dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, dorongan untukmengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas seseorang. Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketikaindividu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers, 1982 dalam Munandar, 1999 dalam Wulandari Sami, 2010). Motivasi intrinsik ini yang hendakanya dibangun dalam diri individu sejak dini. Hal ini dapatdilakukan dengan memperkenalkan individu dengan kegiatankegiatankreatif, dengan tujuan untuk memunculkan rasa ingintahu, dan untuk melakukan hal-hal baru
i.      Kondisi Eksternal yang mendorong Perilaku Kreatif. Kondisi eksternal (dari lingkungan) secara konstruktif ikut mendorong munculnya kreativitas. Kreativitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh. Individu memerlukan kondisi yang memupuk dan memungkinkan individutersebut mengembangkan sendiri potensinya. Maka pentingmengupayakan lingkungan (kondisi eksternal) yang dapat memupuk dorongan dalam diri individu untuk mengembangkankreativitasnya. Menurut pengalaman Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif

D.    Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Mengajar adalah suatu perbuatan yang kompleks, disebut kompleks karena dituntut dari guru kemampuan personil, profesional,dan sosial kultural secara terpadu dalam proses belajar mengajar.Dikatakan kompleks karena dituntut dari guru tersebut integrasipenguasaan materi dan metode, teori dan praktek dalam interaksisiswa. Dikatakan kompleks karena sekaligus mengandung unsure seni,ilmu, teknologi, pilihan nilai dan keterampilan dalam proses belajarmengajar.Dalam proses belajar mengajar sesuai dengan perkembangannya guru tidak hanya berperan untuk memberikaninformasi terhadap siswa, tetapi lebih jauh guru dapat berperan sebagaiperencana, pengatur dan pendorong siswa agar dapat belajar secara efektif dan peran berikutnya adalah mengevaluasi dari keseluruhanproses belajar mengajar. Jadi dalam situasi dan kondisi bagaimanapun guru dalam mewujudkan proses belajar mengajar tidak terlepas dari aspek perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi karena guru yang baikharus mampu berperan sebagai planner, organisator, motivator dan evaluator.
Dari uraian diatas jelas bahwa dalam proses belajar mengajar diperlukan guru-guru yang profesional dan paling tidak memiliki tigakemampuan yaitu kemampuan membantu siswa belajar efektifsehingga mampu mencapai hasil yang optimal, kemampuan menjadi penghubung kebudayaan masyarakat yang aktif dan kreatif sertafungsional dan pada akhirnya harus memiliki kemampuan menjadipendorong pengembangan organisasi sekolah dan profesi. Dengan kemampuan ini diharapkan guru lebih kreatif dalam proses belajar mengajarnya. Ada beberapa syarat untuk menjadi guru yang kreatifsebagaimana yang dikemukakan oleh Munandar yaitu :
1.    Profesional, yaitu sudah berpengalaman mengajar, menguasai berbagai teknik dan model belajar mengajar, bijaksana dan kreatif mencari berbagai cara, mempunyai kemampuan mengelola kegiatan belajar secara individual dan kelompok, disamping secara klasikal, mengutamakan standar prestasi yang tinggi dalam setiap kesempatan, menguasai berbagai teknik dan model penelitian
2.    Memiliki kepribadian, antara lain : bersikap terbuka terhadap hal-hal baru, peka terhadap perkembangan anak, mempunyai pertimbangan luas dan dalam, penuh perhatian, mempunyai sifattoleransi, mempunyai kreativitas yang tinggi, bersikap ingin tahu.
3.    Menjalin hubungan sosial, antaralain : suka dan pandai bergaul dengan anak berbakat dengan segala keresahannya dan memahamianak tersebut, dapat menyesuaikan diri, mudah bergaul dan mampumemahami dengan cepat tingkah laku orang lain. Apabila syarat diatas terpenuhi maka sangatlah mungkin iaakan menjadi guru yang kreatif, sehingga mampu mendorong siswa belajar secara aktif dalam proses belajar mengajar. Tahapan dalam kegiatan belajar mengajar pada dasarnya mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mencakup cara guru dalam merencanakan PBM, cara guru dalam pelaksanaan PBM dan cara guru dalam mengadakan evaluasi.
            Cara guru dalam merencanakan proses belajar mengajar. Seorang guru didalam merencanakan proses belajarmengajar diharapkan mampu berkreasi dalam hal:
a.    Merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan instruksionaldengan baik dalam perencanaan proses belajar mengajar,perumusan tujuan pembelajaran merupakan unsur terpenting, sehingga perlu dituntut kreativitas guru dalam menentukantujuan-tujuan yang dipandang memiliki tingkatan yang lebihtinggi. Dibidang kognitif siswa diharapkan mampu memahami secara analisa, sintesa, dan mampu mengadakan evaluasi tidakhanya sekedar ingatan atau pemahaman saja. Disamping itudiharapkan dapat mengembangkan berpikir kritis yang akhirnya digunakan untuk mengembangkan kreativitas.
b.    Memilih buku pendamping bagi siswa selain buku paket yang ada yang benar-benar berkualitas dalam menunjang materi pelajaran sesuai kurikulum yang berlaku. Untuk menentukan buku-buku pendamping di luar buku paket yang diperuntukkan siswa menuntut kreativitas tersendiri yang tidak sekedarberorientasi kepada banyaknya buku yang harus dimiliki siswa, melainkan buku yang digunakan benar-benar mempunyai bobot materi yang menunjang pencapaian kurikulum bahkan mampu mengembangkan wawasan bagi siswa di masa datang
c.    Memilih metode mengajar yang baik yang selalu menyesuaikan dengan materi pelajaran maupun kondisi siswa yang ada. Metode yang digunakan guru dalam mengajar akanberpengaruh terhadap lancarnya proses belajar mengajar, dan menentukan tercapainya tujuan dengan baik. Untuk itu diusahakan dalam memilih metode yang menuntut kreativitas pengembangan nalar siswa dan membangkitkan semangat siswa dalam belajar. Suatu misal penggunaan metode diskusi akan lebih efektif dibanding dengan menggunakan metodeceramah, karena siswa akan dituntut lebih aktif dalam pelaksanaan proses belajar mengajar nantinya.
d.    Menciptakan media atau alat peraga yang sesuai dan menarik minat siswa. Penggunaan alat peraga atau media pendidikan akan memperlancar tercapainya tujuan pembelajaran. Guru diusahakan untuk selalu kreatif dalam menciptakan media pembelajaran sehingga akan lebih menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Penggunaan media/alat peraga yang menarik akan membangkitkan motivasi belajar siswa. Diusahakan seorang guru mampu menciptakan alat peraga sendiri yang lebih menarik dibandingkan dengan alat peraga yang dibeli dari toko walaupun bentuknya lebih sederhana.
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
      Kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernahdiketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itumerupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harusmerupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia padaumumnya, misalnya seorang guru menciptakan metode mengajar dengan diskusi yang belum pernah ia pakai. Kreativitas berhubungandengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatuyang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada

B.   Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak mengalami kekurangan dan kekeliruan baik dalam penyusunan maupun dalam penyajian materi yang kami sampiakan. Sehubungan dari itu semua kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini dan kami ucapkan terima kasih

No comments:

Post a Comment