Sunday 26 June 2016

Pendidikan Menurut Pandangan Islam



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Materi pendidikan biasa juga disebut isi atau kandungan pendidikan dan kurikulum. Materi pendidikan ialah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, tujuan pendidikan tidak akan tercapai sebagaimana mestinya tanpa pembekalan anak didik dengan materi pendidikan. Bila rumusan tujuan pendidikan berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya, tentu saja, materi yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu juga berbeda. Materi pendidikan dalam masyarakat sekuler mesti berbeda dari materi pendidikan dalam masyarakat yang religius. Begitu pula, materi pendidikan masyarakat industri harus berbeda dari materi pendidikan dalam masyarakat agraris.
   Pembicaraan tentang materi pendidikan ditempatkan setelah pembahasan mengenai fitrah manusia dan tujuan pendidikan karena pada hakikatnya, materi pendidikan merupakan alat yang akan dipakai untuk mengubah anak dari kondisi awal (fithrah) menjadi manusia ideal yang dicita-citakan. Setelah dipahami kondisi awal serta tujuan akhir yang diharapkan, perlu diketahui dan dipahami lebih lanjut bahan-bahan yang perlu diberikan kepada anak didik untuk membawa perubahan dimaksud.
Sehubungan dengan itu, perlu ditegaskan bahwa materi pendidikan bukan hanya pengetahuan atau bidang-bidang ilmu tertentu yang ditransfer kepada anak didik. Di sinilah terletak perbedaan utama antara pendidikan dengan pengajaran. Dalam pengajaran, yang ditransfer kepada anak didik terfokus hanya pada unsur pengetahuan (ranah kognitif) saja. Sedangkan dalam pendidikan, pengetahuan hanya sebagian dari materi yang mesti diberikan kepada anak didik  
Bertolak dari dasar pemikiran tersebut, di dalam bahasan berikut ini akan dibicarakan hal-hal yang terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai sebagai materi pendidikan. Masalahnya ialah apa itu pengetahuan, keterampilan, dan nilai serta apa urgensinya masing-masing, lalu pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang bagaimana yang mesti diberikan kepada anak didik menurut ajaran Islam.  

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Definisi Pendidikan Islam?
2.      Apa Sumber Pendidikan Islam?
3.      Apa Dasar Pendidikan Islam?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui Definisi Pendidikan Islam
2.      Untuk mengetahui Sumber Pendidikan Islam
3.      Untuk mengetahui Dasar Pendidikan Islam









BAB II
PEMBAHASAN

A.           Definisi Pendidikan Dalam  Islam
Pendidikan merupakan pengetahuan tentang prinsip dan metode belajar, membimbing dan mengawasi pelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Ilmu pendidikan Islam dapat diartikan sebagai studi tentang proses kependidikan yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad Saw[1].  
Pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada anak didik untuk mempersiapkan kehidupan yang lebih baik. Dalam prakteknya, pendidikan Islam bukan hanya pemindahan pengetahuan kepada anak didik, namun perlu diintegrasikan antara tarbiyah, ta’lim dan ta’dib, sehingga dapatlah seseorang yang telah mendapatkan pendidikan Islam memiliki kepribadian muslim yang mengimplementasikan syari’at Islam dalam kehidupan sehari-hari, serta hidup bahagia di dunia dan akhirat.
1.         Pendidikan menurut Etimologi
Dalam bahasa Yunani, Pendidikan berasal dari kata Pedagogi, yaitu dari kata “paid” artinya anak dan “agogos” artinya membimbing. Itulah sebabnya istilah pedagogi dapat diartikan sebagai “ilmu dan seni mengajar anak (the art and science of teaching children)”. Sedangkan dalam bahasa Romawi, Pendidikan berasal dari kata educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Dalam bahasa Jerman, berasal dari kata Erziehung yang setara dengan educare, yaitu membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan potensi anak. Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pendidikan berasal dari kata “didik” dengan memberikan awalan “pe” dan akhiran “kan” mengandung arti “perbuatan”.[2]
2.         Pendidikan menurut Terminologi
Adalah usaha sadar orang dewasa kepada anak didik secara bertahap agar mengembangkan potensi dirinya baik jasmani dan rohaninya.
3.         Pendidikan Islam
Pendidikan Islam adalah usaha merubah tingkah laku individu didalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitar melalui proses pendidikan[3].  Ataupun dapat diartikan sebagai bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.[4]
Menurut Brubacher, kurikulum atau materi pendidikan secara garis besar terdiri atas the true, the good, dan the beautiful.[5] Inilah tiga serangkai materi pen-didikan atau kurikulum menurut Brubacher. Dalam uraian lebih lanjut, dijelaskan bahwa pembicaraan tentang the true menuntut bahasan tentang hakikat pengetahuan. Sementara itu, pembicaraan tentang the good dan the beautiful merupakan kajian mengenai etika dan estetika. Jadi, tiga serangkai materi pendidikan bagi Brubacher adalah pengetahuan, etika, dan estetika. Seiring dengan itu, Langgulung mengemukakan bahwa secara garis besar, ada 3 hal yang menjadi materi atau isi pendidikan, yaitu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan nilai-nilai (value[6]. Kedua pendapat ini tidak bertentangan, tetapi saling melengkapi. Pendapat kedua memperkuat dan melengkapi pendapat pertama. Dari kedua pendapat ini, disimpulkan bahwa materi pendidikan terdiri atas tiga unsur, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan nilai. Inilah yang menjadi acuan dalam bahasan berikut.

B.            Sumber Pendidikan Dalam Islam
Sumber pendidikan islam yang dimaksudkan di sini adalah semua acuan atau rujukan yang mengandung ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang akan ditransinternalisasikan dalam pendidikan islam.
Kajian tentang pendidikan Islam tak lepas dari landasan yang terkait dengan sumber ajaran Islam, yaitu:
1.        Al-Qur’an,
Bagi setiap umat yang memeluk Islam sebagai agamanya dianugerahkan oleh Allah sebuah kitab suci Al-Qur’an yang komprehensif menjelaskan pokok-pokok ajaran yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, sudah tentu dasar pendidikan sebagai bagian dari aspek kehidupan manusia adalah bersumber kepada Al-Qur’an.
Nabi Muhammad SAW sebagai pendidik pertama pada masa awal pertumbuhan Islam telah menjadikan Al-Quran sebagai dasar pendidikan Islam disamping Sunnah beliau sendiri. Kedudukan Al-Qur’an sebagai sumber pokok pendidikan Islam dapat dipahami dari ayat lain, di samping ayat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu firman Allah:

وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ ۙ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Artinya: “Dan Kami tidak menurunkan kepadamu (Al-Qur’an) ini melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka perselisihan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (Q.S. Al-Nahl: 64).
Sehubungan dengan masalah ini, Muhammad Fadhil Al-Jamali menyatakan sebagai berikut: “Pada hakikatnya Al-Qur’an itu merupakan perbendaharaan yang besar untuk kebudayaan manusia, terutama bidang kerohanian. Al-Qur’an pada umumnya merupakan kitab pendidikan kemasyarakatan, moral (akhlak), dan spiritual (kerohanian).”[7]
Kelebihan Al-Qur’an diantaranya terletak pada metode yang menakjubkan dan unik sehingga dalam konsep pendidikan yang terkandung di dalamnya, Al-Qur’an mampu menciptakan individu yang beriman dan senantiasa mengesakan Allah serta mengimani hari akhir.
Al-Qur’an mengawali pendidikannya dari hal yang sifatnya konkret, seperti hujan, angin, tumbuh-tumbuhan, guntur atau kilat menuju hal yang abstrak, seperti keberadaan, kebesaran, kekuasaan dan berbagai sifat kesempurnaan Allah.
2.        As-sunnah
Rasulullah saw adalah juru didik dan beliau juga menjunjung tinggi terhadap pendidikan dan motivasi agar berkiprah kepada pendidikan dan pengajaran. Rasulullah saw bersabda yang artinya: “Barang siapa yang menyembunyikan ilmunya maka Tuhan akan mengekangnya dengan kekang berapi”.
Peran As-sunnah dalam pendidikan, adalah nabi bertindak seperti Al-Qur’an, sunnah nabi dalam mendidik umatnya mempunyai 2 metode:
1)        Bersifat Positif, dalam arti membuat seseorang mulia dengan ilmu dan akhlak yang dimilikinya, sebagaimana di dalam Al-Qur’an.
2)        Bersifat Penjagaan, dalam arti menghindari seseorang dari segala keburukan, dan menjaga persatuan dari perpecahan.
3.        Ijtihad
        Ijtihad merupakan istilah para fuqaha, yakni berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuwan syari’at islam untuk menetapkan atau menentukan sesuatu hukum  syariat islam. Ijtihad dalam hal ini meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan, tetapi tetap berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah. Ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah yang di olah oleh akal yang sehat oleh para ahli pendidikan islam
4.        Qiyas
Qiyas menurut ulama ushul adalah menerangkan sesuatu yang tidak ada nashnya dalam Al Qur’an dan hadits dengan cara membandingkan dengan sesuatu yang ditetapkan hukumnya berdasarkan nash. Mereka juga membuat definisi lain, Qiyas adalah menyamakan sesuatu yang tidak ada nash hukumnya dengan sesuatu yang ada nash hukumnya karena adanya persamaan illat hukum. Dengan demikian qiyas itu penerapan hukum analogi terhadap hukum sesuatu yang serupa karena prinsip persamaan illat akan melahirkan hukum yang sama pula. Umpamanya hukum meminum khamar, nash hukumnya telah dijelaskan dalam Al Qur’an yaitu hukumnya haram. Sebagaimana firman Allah SWT :

$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä $yJ¯RÎ) ãôJsƒø:$# çŽÅ£øŠyJø9$#ur Ü>$|ÁRF{$#ur ãN»s9øF{$#ur Ó§ô_Í ô`ÏiB È@yJtã Ç`»sÜø¤±9$# çnqç7Ï^tGô_$$sù öNä3ª=yès9 tbqßsÎ=øÿè? ÇÒÉÈ  

        “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Qs.5:90)
Haramnya meminum khamr berdasar illat hukumnya adalah memabukan. Maka setiap minuman yang terdapat di dalamnya illat sama dengan khamar dalam hukumnya maka minuman tersebut adalah haram. Berhubung qiyas merupakan aktivitas akal, maka beberapa ulama berselisih faham dengan ulama jumhur. Pandangan ulama mengenai qiyas ini terbagi menjadi tiga kelompok:
a.        Kelompok jumhur, mereka menggunakan qiyas sebagai dasar hukum pada hal-hal yang tidak jelas nashnya baik dalam Al Qur’an, hadits, pendapat shahabt maupun ijma ulama.
b.        Mazhab Zhahiriyah dan Syiah Imamiyah, mereka sama sekali tidak menggunakan qiyas. Mazhab Zhahiri tidak mengakui adalanya illat nash dan tidak berusaha mengetahui sasaran dan tujuan nash termasuk menyingkap alasan-alasannya guna menetapkan suatu kepastian hukum yang sesuai dengan illat. Sebaliknya, mereka menetapkan hukum hanya dari teks nash semata.
c.        Kelompok yang lebih memperluas pemakaian qiyas, yang berusaha berbagai hal karena persamaan illat. Bahkan dalam kondisi dan masalah tertentu, kelompok ini menerapkan qiyas sebagai pentakhsih dari keumuman dalil Al Qur’an dan hadits.

C.           Dasar Pendidikan Dalam  Islam
   Dasar Pendidikan Islam merupakan landasan operasional yang dijadikan untuk merealisasikan dasar ideal atau sumber pendidikan Islam.
Dalam Islam, dasar operasional segala sesuatu adalah agama, sebab agama menjadi frame bagi setiap aktivitas yang bernuansa ke-Islaman.
1.      Dasar Historis
Dasar historis adalah dasar yang berorientasi pada pengalaman pendidikan masa lalu, baik dalam bentuk undang-undang maupun peraturan-peraturan, agar kebijakan yang ditempuh masa kini akan lebih baik. Firman Allah SWT.[8]
Yang artinya : “Dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.” (QS. Al-Hasyr: 18).
2.      Dasar Sosiologis
Dasar sosiologis adalah dasar yang memberikan kerangka sosial budaya, yang mana dengan sosial budaya itu pendidikan dilaksanakan.
3.      Dasar Ekonomi
Dasar ekonomi adalah yang memberikan perspektif tentang potensi-potensi finansial, menggali dan mengatur sumber-sumber. Serta bertanggung jawab terhadap rencana dan anggaran pembelajaannya.
4.      Dasar Politik dan Administratif
Dasar politik dan administrasi adalah dasar yang memberikan bingkai ideologis, yang digunakan sebagai tempat bertolak untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan direncanakan bersama.

5.      Dasar Psikologi
Dasar psikologi adalah dasar yang memberikan informasi tentang bakat, minat, watak, karakter, motivasi, dan inovasi peserta didik, pendidik, tenaga administrasi, serta sumber daya manusia yang lain.
6.      Dasar Filosofis
Dasar filosofis adalah dasar yang memberi kemampuan memilih yang terbaik, memberi arah suatu sistem, mengontrol dan memberi arah kepada semua dasar-dasar operasional lainnya.
7.      Dasar Religius
Dasar religius adalah dasar yang diturunkan dari ajaran agama. Dasar ini menjadi penting dalam pendidikan islam, sebab dengan dasar ini maka semua kegiatan pendidikan menjadi bermakna.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
      Sumber pendidikan Islam ada 4 yaitu : Al-Qur’an , As-Sunnah, Ijtihad, Qiyas
1.      Al-Qur’an : Al-Qur’an merupakan sumber pertama dan yang paling utama pendidikan islam. Al-Qur’an memiliki konsep pendidikan yang utuh, hanya saja  tidak mudah untuk diungkap secara keseluruhannya karena luas dan mendalamnya pembahasan itu di dalam al-Qur’an disamping juga keterbatasan kemampuan manusia untuk memahami keseluruhannya dengan sempurna
2.      As-Sunnah : As-sunnah didefenisikan sebagai sesuatu yang didapatkan dari Nabi Muhammad s.a.w. yang terdiri dari ucapan, perbuatan,persetujuan, sifat fisik atau budi, atau biografi, baik pada masa sebelum kenabian ataupun sesudahnya. Didalam dunia pendidikan, As-Sunnah memiliki dua manfaat pokok.
3.      Ijtihad : Ijtihad merupakan istilah para fuqaha, yakni berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuwan syari’at islam untuk menetapkan atau menentukan sesuatu hukum  syariat islam.
4.      Qiyas : Qiyas menurut ulama ushul adalah menerangkan sesuatu yang tidak ada nashnya dalam Al Qur’an dan hadits dengan cara membandingkan dengan sesuatu yang ditetapkan hukumnya berdasarkan nash. Mereka juga membuat definisi lain, Qiyas adalah menyamakan sesuatu yang tidak ada nash hukumnya dengan sesuatu yang ada nash hukumnya karena adanya persamaan illat hukum.
1)      Dasar Pendidikan Islam  : Pendidikan Keimanan , Pendidikan Ibadah , Pendidikan Akhlak Karimah

B. Saran

            Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu saran dan bimbingan yang membangun sangat di harapkan demi kesempurnaan makalah yang akan datang, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.




DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Toumy Al-Syaibani. 1980. Falsafah At-Tarbiyah Al-Islamiyah. ter. Dr. Hasan Lunggalung. Jakarta: Bulan Bintang.
Tafsir, Ahmad. 1984. Ilmu Pendidikan Dalam Perpektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA. 2003. Kafita Selekta Pendidikan Islam. Bandung: Angkasa.
H.M. Arifin. Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1996), cet. I. hlm. 10.
Muhammad Fadhil Al-jamali. 1995. Filsafat Pendidikan dalam Al-Qur’an. Pustaka Aal Kautsar.
Idris, Zahara. 1981. Dasar Dasar Kependidikan. Padang: Angkasa Raya.











DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................             
KATA PENGANTAR ................................................................................             i
DAFTAR ISI ..............................................................................................            ii
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang ................................................................................            1
  2. Rumusan Masalah ...........................................................................            2
  3. Tujuan...............................................................................................            2

BAB II PEMBAHASAN
  1. Definisi Pendidikan dalam  Islam ...................................................            3
  2. Sumber Pendidikan dalam Islam .....................................................            5
  3. Dasar Pendidikan dalam Islam.........................................................           9


BAB III  PENUTUP
  1. Kesimpulan ......................................................................................          11
  2. Saran ................................................................................................          12

DAFTAR PUSTAKA









ii
 
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya untuk Allah SWT. Yang telah memberikan taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam senantiasa dicurahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dan segenap keluarganya serta orang-orang yang meneruskan risalahnya sampai akhir zaman.
Makalah yang berjudul “Sumber dan Dasar Pendidikan Islam ” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan makalah ini sangat diharapkan dari para pembaca. Akhir kata, semoga karya tulis sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Bengkulu,   Januari 2016


Penulis









i
 
 MAKALAH
ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan Menurut Pandangan Islam


[1] Lihat H.M. Arifin. Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1996), cet. I. hlm. 10.
[2] http://id.scribd.com/doc/24676437/Definifi-Pendidikan-Menurut -Para-Ahli
[3] Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Toumy Al-Syaibani, Falsafah At-Tarbiyah Al-Islamiyah, ter. Dr. Hasan Lunggalung, Jakarta: Bulan Bintang, Cet., ke-1 1979., h. 399
[4] Ahmad Tafsir, Dr., Ilmu Pendidikan dalam perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, Cet. Ke-4, 2001. h.32
[5] John S. Brubacher, Modern Philosophies of Education, (New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd., 1978), hal. 155
[6] Hasan Langgulung, Menimbang Konsep al-Ghazali: Sebuah Pengantar dalam Fathiyah Hasan Sulaiman, Konsep Pendidikan al-Ghazali,  Terj. Ahmad Hakim dan M.Imam Aziz, (Jakarta: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat P3M), 1986), hal. xii.

[7] Muhammad Fadhil Al-jamali. 1995. Filsafat Pendidikan dalam Al-Qur’an. Pustaka Aal Kautsar
[8] Idris, Zahara. 1981. Dasar Dasar Kependidikan. Padang: Angkasa Raya.

No comments:

Post a Comment